Prioritas.co.id, Padangsidimpuan – Pengadaan Mobil Dinas Pemko padangsidimpuan dengan Anggaran sekitar 4 Milyar Rupiah terus menuai polemik, Kritikan itu bukan saja datang dari para Aktivis, Bahkan dari pihak DPRD Kota Padangsidimpuan pun banyak yang tidak setuju.
“Tadi malam sekitar pukul 02.00 wib Rapat banggar Deadlock,karenakan tidak ada kesefahaman terhadap pengadaan Mobil Dinas,hasil pandangan anggota Banggar (Badan Anggaran) tadi malam yang menyetujui mobil dinas itu dibeli ada dua orang, Zul Akhir Harahap dan Erwin Nasution, Dua orang lagi jawaban nya belum final, Mara Taman Siregar dan Noni. Sementara yang tidak menyetujui ada enam orang yaitu Imron Dalimunthe, Iswandi Arisandy, Ahmad Yusuf, Edi Jurianto, Gunawan Simbolon dan Taty Aryani Tambunan, rapat akan dilanjutkan pagi ini sebelum paripurna, Khusus mobil dinas,”ujar Anggota DPRD Kota Padangsidimpuan Timbul Simanungkalit saat dihubungi melalui pesan Watsappnya, Senin (5/82019)
Menurutnya latar belakang pengadaan mobil dinas tersebut dikarenakan, Toyota Land Cruiser Prado sebelumnya memang masih bagus hanya saja surat surat nya tidak jelas dan hal ini membuatnya terlihat kesal dan melontarkan kalimat pedas
“Hallo. Mobil Dinas itu dibeli pake uang rakyat, Petugas yang beli dibayar pake uang rakyat,Petugas yang mencatat aset dibiayai pake uang rakyat, gudang mobil tersebut pun dibayar pakai uang rakyat,” kok bisa legalitas surat-surat mobil nya raib? ini yang perlu kita usut dan pertanyakan bukan menghamburkan uang rakyat, ditengah-tengah carut marut ekonomi masyarakat Kota Padangsidimpuan, mari turun ke bawah dan lihat ekonomi masyarakat yang lagi menjerit,”ujar Timbul Simanungkalit, anggota DPRD yang dikenal cukup kritis ini.
Ironis nya menurut Timbul, disaat baru-baru ini Pemko Padangsidimpuan meraih predikat Kota Layak Anak (KLA Pratama) namun anggaran untuk Sosialisasi terhadap anak tidak ada.
“Pake nurani dong kalau mau buat anggaran,mau pakai mobil mewah dengan harga milyaran rupiah, sementara dana untuk sosialisasi perlindungan anak ditiadakan tahun ini, Kota Layak Anak tapi kegiatan sosialisasi anak ditiadakan,”ujarnya dengan nada kesal. (efendi jambak)