Prioritas.co.id, Pringsewu – Suatu wilayah baik itu mencangkup tingkat perkotaan hingga sampai pada pelosok pedesaan, yang sudah hampir mencapai status Bebas dari Buang Air Besar Sembarangan, pada tahap pasca generang ODF(Open Defecation Free ) Kabupaten Pringsewu, diharapkan akan mencapai tahap yang disebut Sanitasi Total.
Sanitasi Total akan dicapai jika semua masyarakat di suatu wilayah setempat, seluruhnya sudah menyadari petapa pentingnya hidup bersih, sebagai landasan pencapaian Sanitasi Total Berbasis Masyarakat hidup sehat secara merata.
Hal itulah yang menjadi alasan dasar, Suatu wilayah yang telah mampu mencapai status Bebas dari Buang Air Besar Sembarangan, pada tahap pasca ODF (Open Defecation Free) yang telah dijalankan pemerintah Kabupaten Pringsewu pada sebelumnya, untuk kesemuanya itu diharapkan akan mencapai tahap program yang semestinya harus disesuaikan dengan pelaksanaan dimulai dari tingkat kesadaran secara sinergi.
Terkait hal tersebut di atas, bertempat dibalai Pekon Giri Tunggal, Kecamatan Pagelaran Utara, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung, digelarnya pelaksanaan kegiatan sosialisasi 2-5 Pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM ), pada Kamis (01/08/2019).
Kegiatan yang membahas tentang target program yang ada pada 2-5 pilar STBM, melibatkan beberapa unsur kecamatan Pagelaran Utara diantaranya, kesehatan, Pendidikan serta kepolisian.
Dikatakan Yohanes, KAUPT kesehatan Puskesmas Fajar Mulia, Kecamatan Pagelaran Utara, sosialisasi dilakukan, tiada lain sebagai bentuk sinergi antara unsur pihak pemerintah kecamatan kepada pihak elemen masyarakat, dengan upaya berinteraksi secara sosial berdasarkan kesamaan kebutuhan dan nilai-nilai untuk meraih tujuan sebuah target program Kabupaten Pringsewu sebagai Kota ODF, yang terangkum pada STBM terdiri dari 2-5 Pilar yaitu, Bebas dari Buang Air Besar Sembarangan,cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), Pengelolaan Makanan dan Minuman Rumah Tangga, pengelolaan Sampah Rumah Tangga, hingga sampai pada pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga, “cetus Yohanes, menyebutkan.
Lanjutnya, sosialisasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat sebagai upaya pendekatan untuk merubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan, yang mana cakupan area pendekatan utamanya adalah tingkat rumah tangga secara kolektif, dan untuk menjalankan itu semua harus digerakkan dan disinergikan melalui 3 komponen pendekatan yaitu, Menciptakan Kebutuhan, Ketersediaan Pasokan, Lingkungan yang Mendukung. “Ungkap Yohanes memaparkan.
Dilain pihak, Rokiyat Robani, selaku kepala pekon Giri Tunggal, sosok kepala pekon yang humaris, dikenal masyarakat gaul, tegas, adil, bijaksana serta selalu aktif siap siaga dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, kepada prioritas.co.id menuturkan.
“Saya mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada pemerintah Kabupaten Pringsewu, yang telah memprioritaskan investigasi terhadap program sanitasi serta membangun sistem dan prasarana monitoring evaluasi untuk mempertahankan keberlanjutan layanan program STBM dipekon kami, serta unsur Kecamatan pagelaran Utara yang sudah turut serta bekerja keras untuk mensosialisasikan, serta memperhatikan apa yang menjadi keperluan masyarakat untuk hidup sehat, yang telah menjadi program kabupaten Pringsewu umumnya, Pekon Giri Tunggal pada khususnya, ” kata Rokiyat Robani.
Semoga, kedepannya, warga masyarakat Pekon Giri Tunggal, bisa menyadari Betapa pentingnya akses sanitasi sehingga masyarakat bisa membuktikan bahwa sanitasi yang tidak layak menjadi sumber dari segala penyakit yang perlu diberantas. “Pungkas Rokiyat Robani Menutup.
Turut hadir dalam kegiatan, Ketua STBM Kec. Pagelaran Utara, Hi Zainal Abidin, KAUPT puskesmas Fajar Mulia, Yohanes, Kasubsektor Pagelaran Utara, Ipda Sudirman, Kepala Pekon Giri Tunggal Rokiyat Robani beserta masyarakat pekon Giri Tunggal. (Dav)