Mengatasnamakan Panti Asuhan, Siska Hipnotis Yuli Bawa Kabur Ridho

0
481

Prioritas.co.id, Simpangkatis – Miris, tipu muslihat wanita bernama Siska Romadona (26) mengatasnamakan Panti asuhan kemudian mencuri Sembilan Bahan Pokok (Sembako) dan membawa kabur uang senilai Rp.1,5 juta.

Akibat pencurian dengan modus tipu-tipu tersebut, membuat anak pemilik tokoh bernama Ridho firmansyah (13) mengalami traumagh hingga sekarang. Ridho sendiri juga di bawa kabur sebagai jaminan menuju Panti asuhan yang dimaksud.

Kepala Desa Terak, Hengki mengungkapkan Rumah orang tua Ridho dini hari Sabtu (27/7) ramai di kunjungi warga setempat. Warga yang penasaran ingin melihat keadaan Ridho, mereka datang hanya sekedar bertanya selamat atau tidaknya.

“Ramai pak semalam sampai dini hari, kayak ada hajatan orgen tunggal saja,” kata Hengki kepada Prioritas.co.id, Sabtu (27/7).

Sebagai Kades Terak, Hengki juga menanyakan kronologis kejadian ini kepada ibu nya Ridho bernama Yuli (45). Katanya, ada perempuan diketahui bernama siska mengendarai mobil Honda Brio warna putih dengan plat polisi BN 1273 PY ingin menukarkan uang sejumlah Rp 1,5 juta.“Sembari ingin menukarkan uang, Siska membeli Sembako berupa 6 kapil beras, minyak sayur, gula dan kopi. Kata Siska kepada Yuli, Sembako ini untuk anak-anak panti asuhan,” ungkapnya.

Mendengar untuk panti asuhan, Yulipun percaya dan Ridho yang di suruh mengangkut Sembako tersebut kedalam mobil yang di kendarai Siska.

“Saat dimintai uang yang mau di tukar, lalu uang Sembakonya. Siska mengatakan kepada Yuli uang ketinggalan di Panti Asuhan dan meminta agar Ridho mengikutinya ke Panti Asuhan. Kemudian janjinya akan di bayarkan setelah di Panti asuhan,” katanya.

Yuli mempercayai hal tersebut, meskipun tampak jelas seperti Hipnotis. Ridho akhirnya mengikuti mobil yang di kendarai Siska.

“Kejadian sore menjelang magrib jum’at kemarin sekitar pukul 17.50 Wib. Ridho bertolak dari rumah bersama Siska sekitar pukul 18.30 Wib,” katanya.

Seperti tersadarkan, Yuli sekitar pukul 20.10 Wib mencari keberadaan Ridho dan baru ingat bahwa Ridho di bawa Siska ke panti asuhan. Seketika, Yuli melaporkan peristiwa itu ke pihak Desa dan Kepolisian Sektor (Polsek) Simpang katis.

“Polisi langsung mengejar pelaku siska. Saat pencarian siska tersebut, Polisi bersama warga menemukan Ridho yang di turunkan siska di jalan raya tepatnya di depan salah satu Rumah Sakit Kota Pangkalpinang,” ungkapnya.

Ridho sekitar pukul 21.00 Wib di bawa pulang ke rumah. Di rumahnya Ridho hanya bisa terdiam, tidak berkata sepata kata apapun seperti orang ketakutan.

“Sepertinya traumagh si Ridho. Sampai sekarang masih belum mau bicara dengan orang lain, kecuali keluarga,”ulasnya.

Tak lama Ridho diantarkan pulang, kata Hengki malam itu juga Siska berhasil tertangkap disalah satu penginapan Kota Pangkalpinang.

“Sekarang Siska di Kantor Polsek Simpang katis guna mempertanggung jawabkan perbuatannya,” pungkasnya.

Sementara itu, Camat Simpang katis, Roy haris menghimbau kepada Kades se Kecamatan Simpang katis memperketat keamanan di lingkungan masyarakat. Sosialisasi agar tidak mudah percaya dengan orang asing akan di tingkatkan, termasuk tamu lebih dati 24 jam harus melaporkan diri.

“Jika ada orang asing mau minta ini minta itu, tolong ini tolong itu. Kami harapkan masyarakat laporkan ke Pak Kadesnya atau pak Rt nya dulu, jangan sampai kita jadi korban kejahatan,” ungkap Roy.

Kejadian ini menjadi pelajaran bersama, agar kedepan tidak terulang kembali. Waspada diperketat, karena jalan raya di Kecamatan Simpang katis ini merupakan jalan lintas Kabupaten Kota di Provinsi Babel.

“Karena kita Jalan Lintas Kabupaten Kota, maka dari itu kedepan kita harus waspada,” pungkasnya. (Roni)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here