Asset Rusak Pasar Tradisional Koba Alhamdulillah Diperbaiki

0
58

 

Prioritas.co.id, Koba – Lapak dan Kios dikasih gratisan, fasilitas yang rusak juga telah di perbaiki oleh Pemerintahan Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) melalui pihak ke dua atau kontraktor.

Kepala Disperindagkop UKM Bateng, Kaharudin menbenarkan ada fasilitas yang rusak di Pasar Tradisional Koba. Fasilitas yang dimaksud, yakni retaknya beberapa dinding bangunan Pasar Tradisional Koba yang di bangun pada tahun 2017 kemarin.

“Ada informasi pedagang disana, bahwa beberapa titik bangunan terdapat keretakan. Kami langsung menindaklanjutinya dengan menghubungi pihak Kontraktor, atau pemenang tender proyek tersebut yang jauh hari sebelumnya sudah pernah kami hubungi,” kata Kaharudin, kepada Prioritas.co.id, Kamis (25/7).

Menurut Kaharudin, semua bangunan yang retak sudah diperbaiki, sekarang tidak retak lagi.

“Alhamdulillah sekarang yang retak sudah di perbaiki,” ungkapnya.

Terkait perawatan Asset, Kaharudin mengatakan hingga detik ini Pemkab Bateng tidak memiliki kewenangan untuk melakukan pemiliharaan Asset bangunan Pasar Tradisional Koba. Pasalnya, Asset tersebut masih milik Pemerintah Pusat, belum ada serah terima asset kepada Pemkab Bateng.

“Rencananya bulan agustus 2019, kita ke Jakarta mengkoordinasikan pelimpahan Asset bangunan Pasar Tradisional Koba tersebut,” ungkapnya.

Lanjut Kaharudin, jika Asset sudah diserah terima, pihaknya baru bisa melakukan pemeliharaam asset tersebut.

“Jika akhir tahun 2019 sudah selesai serah terima assetnya. Maka, di APBD Perubahan Bateng tahun 2020 bisa kita anggarkan biaya pemeliharaan setelah di setujui pihak Dewan,” ungkapnya.Kendati masih Asset Pemerintah Pusat, Kaharudin menegaskan Pemkab Bateng tidak tinggal diam untuk melakukan pemeliharaan hingga pengaturan terhadap para pedagang agar tertib.

“Kita tidak tinggal diam, semua kebutuhan pedagang disana kita akomodir. Kita atur agar mereka tertib, meskipun mereka tidak bayar retribusi alias gratisan. Air, listrik dan uang kebersihan selama ini dikasih gratis,” katanya.

Kaharudin mengaku sebenarnya beberapa bulan belakang sebelum pedagang melapor ada bangunan retak, Pemkab Bateng telah menghubungi pihak ke dua pemenang tender proyek pembangunan Pasar Tradisional Koba mengenai kerusakan sejumlah asset. Respon nya positif, mereka langsung memperbaiki asset yang rusak sesuai laporan.

“Kami siap memperbaiki jika ada yang rusak pak. Laporkan saja ke kami, meskipun masa pemeliharaan sudah habis. Apa yang bisa kami bantu pasti kami bantu, kami ingin berpartisipasi membangun Daerah Bateng,” ulas Kaharudin mengulangi pembicaraan pihak kedua kepadanya.

Saat ditanyai kenapa ada keretakan lebih dari satu titik, Kaharudin mengungkapkan peristiwa tersebut murni faktor alam. Berdasarkan pantauan pihaknya bersama dinas PU Bateng, ada penurunan struktur tanah.

“Kata orang Dinas PU Bateng, keretakan beberapa titik terjadi karena adanya penurunan struktur tanah saja,” ulasnya.

Terkait kegiatan di tahun 2017 kemarin, Kaharudin menegaskan pihak kontraktor telah melakukannya sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB). Kerangka semua bangunan pasar tersebut dibangun menggunakan Besi Baja, dindingnya beton semen.

“Keretakan kemarin, kami lihat tidak sampai mengancam keselamatan jiwa pedagang ataupun pembeli. Sekarang sudah diperbaiki, ada sedikit masih dalam proses perbaikan juga,” ulasnya.

Pada kesempatan ini Kaharudin menghimbau agar Pedagang bisa memanfaat asset yang ada se efektif mungkin. Asset yang saat ini menjadi objek mata pencarian pedagang juga harus di rawat bersama.

“Kami juga minta pedagang merawat, kita sama-sama merawat agar asset tidak mudah rusak. Kamipun berupaya semaksimal mungkin, agar pedagang dan masyarakat Bateng sejahtera dengan membangun terus fasilitas pasar sesuai kebutuhan,” pungkasnya.

Terpisah, salah satu pedagang Pasar Tradisional Koba, Jon berterimakasih telah melakukan perbaikan pada dinding bangunan Pasar Tradisional Koba.

“Kami akan berparsitipasi merawatnya,” ungkap Jon. (Roni)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here