Perseteruan KDM Dengan PTPN dan Perhutani Berujung Kolaborasi Pemulihan Lingkungan

0
0

Bandung.prioritas.co.id – Perseteruan antara Gubernur Jabar Dedi Mulyadi (KDM) dan PTPN 1 Regional 2 terkait alih fungsi lahan akhirnya mereda. Forum Penyelamat Lingkungan Hidup (FPLH) menyarankan Dedi Mulyadi dan PTPN untuk berkolaborasi memulihkan kondisi lingkungan.

Dalam pemberitaan sebelumnya, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi menegur PTPN karena mengalihfungsikan sejumlah lahannya untuk kegiatan komersil sehingga mengganggu fungsi resapan air. Dedi Mulyadi juga sempat meminta BPK RI untuk mengaudit PTPN soal alih fungsi lahan.

Ketua FPLH thio Setiowekti mengapresiasi aksi penanaman pohon yang berlangsung di Kawasan PTPN Gunung Mas Puncak Bogor, Sabtu 22 Maret 2025. Dalam ajang pelestarian lingkungan itu, hadir Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, Ketua DPRD Jabar Buky Wibawa, dan Dirut PTPN 1 Teddy Yudirman Danas, dan Dirut Perhutani Wahyu Kuncoro.

‘’Sudah seharusnya Kang Dedi Mulyadi, PTPN, dan Perhutani berkolaborasi melestarikan alam. Membangun perseteruan bukanlah solusi untuk negeri,’’ ujar Thio kepada Republika, Rabu (26/3/2025). Momen kebersamaan gubernur Jabar, PTPN dan Perhutani dalam aksi penanaman pohon merupakan indikator meredanya perseteruan antarmereka.

Urusan lingkungan, tegas Thio, tidak bisa diselesaikan dengan cara berseteru termasuk di ruang media sosial. Sebagai bangsa yang beradab, papar dia, cara menyelesaikan sebuah persoalan tidak dengan cara saling membeberkan kesalahan. Cara tersebut, sambung dia, bukanlah ciri dari budaya bangsa Indonesia.

‘’Kami juga mengapresiasi langkah BUMN Perhutani dan PTPN untuk bersatu agar tetap mendapatkan keuntungan bagi negara dengan tetap menyelamatkan lingkungan,’’ tambah Thio. Kegiatan tanam pohon ini merupakan langkah nyata PTPN I dalam mendukung pemerintah melestarikan alam.

Aksi tanam pohon oleh PTPN I itu dilakukan bertahap setiap tahunnya, tidak hanya di puncak Bogor. Aksi serupa dilakukan juga di Pulau Sumatera, Jawa, hingga Sulawesi. Program besar PTPN I ini bertajuk ‘Penanaman Satu Juta Pohon’ dengan skema multiyears secara berkelanjutan melalui penggunaan pola yaitu tanam, rawat dan tumbuh.

Program ini bertujuan mengembalikan kelestarian alam dan fungsi daerah resapan air. Dari aspek sosial, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian lingkungan, khususnya dalam menjaga keseimbangan ekosistem.

Dalam keterangan pers-nya, Dirut PTPN I Teddy Yunirman Danas menyampaikan, penanaman satu juta pohon yang digulirkan mencakup di kawasan Puncak Bogor. Penanaman satu juta pohon dilaksanakan di area internal, yaitu konsensi PTPN I dan areal eksternal yaitu di luar konsensi PTPNI.

Areal konsensi PTPN I meliputi daerah aliran sungai (sempadan), areal marjinal (kemiringan ekstrim dan gersang), tanaman pinggir jalan kebun (main road dan production road) serta areal emplasemen (fasilitas sosial dan fasilitas umum).

Sementara areal eksternal meliputi taman kota, kawasaan hutan, daerah aliran sungai dan areal kerja sama konsensi, sehingga total luasnya 638,9 ribu hektare. Realisasi kegiatan penanaman pohon di Kebun Gunung Mas atau Kawasan Puncak Bogor selama ini sudah sering dilaksanakan dan dilakukan secara berkelanjutan.

Jenis pohon yang ditanam, yaitu tanaman konversi (pinus, mahoni, cemara, akasia, sangon, arendan bambu), tanaman produktif (durian, mangga, alpukat, kopi dan kako), serta tanaman endemik.

Sekretaris Perusahaan PTPN I Aris Handoyo menambahkan, program penanaman satu juta pohon merupakan langkah nyata untuk mengurangi dampak perubahan iklim. ‘’PTPN I berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam menjaga lingkungan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar melalui program-program yang berkelanjutan,’’ ujarnya. (San)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here