Tanjungpinang.Prioritas.co.id – Proyek pekerjaan pembangunan rumah kumuh Senggarang tahun 2024 masih tanda tanya, pasalnya pekerjaan tersebut sudah rampung namun subkon merugi ratusan juta akibat ulah PPK dan pemilik perusahaan.
Diketahui pekerjaan proyek Optimalisasi Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kawasan Senggarang Kota Tanjungpinang yang bersumber dari anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Balai Prasarana Pemukiman Wilayah (BPPW) Kepulauan Riau, senilai Rp 6 Miliar sumber dana dari APBN 2024.
Hal ini disampaikan Hadi sebagai Subkon kepada media belum lama ini. Dia mengatakan bahwa pekerjaan proyek Optimalisasi Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kawasan Senggarang Kota Tanjungpinang dari star awal kita sudah komitmen dengan pemilik perusahaan atas nama CV. Arto Moro Karya Sukses (AMKS) untuk melaksanakan pekerjan tersebut.
Namun ditengah jalan sekira progess 70 persen, kita mengajukan termen dari 40 ke 60 persen kita tidak dilibatkan lagi dan uang tersebut masuk ke rekening lain bukan atas nama perusahaan lagi.
“Saat itu juga kita sudah mulai bigung ada apa ini, “Sebut Hadi.
Sementara Hutang material sudah menumpuk bahkan kita sudah sering ditagih begitu juga dari pihak Bank. Sementara pertanggungjawaban dari pihak perusahaan dan Satker lepas begitu saja.
“Saya menduga permainan ini pastinya antara PPK dan Pemilik perusahaan,”Ujarnya.
Jujur saja, untuk memdapatkan bantuan modal saya mengadaikan satu unit ruko dan satu unit Rumah ke bank dengan nominal sekitar Rp 2 Miliar.
“sekarang saya harus iklas kedua bangunan saya disita pihak Bank,” sebut hadi seraya menahan rasa sedih.
Dia juga mengatakan, meskipun bukan saya lagi yang melanjutkan pekerjaan tersebut akan tetapi pekerjaan itu siap. Sekarang bagaimana hitungan dengan dana saya yang sudah terpakai untuk pembelian material di Toko dan lainnya.
“Saya minta agar pihak Kasatker, PPK dan Pemilik perusahaan dapat mengembalikan dana yang sudah terlanjur saya ambil dari Bank. “Ujarnya.
Saya yakin tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan, hanya saja tergantung pada mereka. Dan saya berharap sekali lagi, jika tidak ada solusinya, saya bakal buka boroknya semuanya.
“Sementara Iwan PPK pada kegiatan itu mengatakan, kita sudah beberapa kali memberikan teguran terkait pekerjaan itu, namun tidak di indahkan, mau tak mau kita harus melanjutkan pekerjaan itu agar siap,”Ujarnya beberapa waktu lalu kepada media ini. (Tim)