Prioritas.co.id.LAMPUNG — Kecaman dan ungkapan dukacita mendalam Pemerintah Indonesia disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wapres Jusuf Kalla (JK) atas insiden penembakan warga sipil yang telah menewaskan 40 orang termasuk WNI dan melukai sedikitnya 48 orang di Masjid Al Noor, yang berada di 101 Deans Ave, Riccarton, Christchurch 8011, dan satu masjid lainnya di kota itu, 440 km dari Wellington, Selandia Baru, Jum’at (15/3/2019), waktu setempat.
Sejumlah elemen di Lampung juga turut angkat suara. Ketua Badan Pengurus Daerah (BPD) Aliansi Masyarakat Sipil untuk Indonesia Hebat (Almisbat) Lampung, Resmen Kadapi SH MH, dihubungi di Bandarlampung, Jum’at petang, kontan mengecam tindakan teror yang disebut ia sebagai tindakan biadab, bar-bar, keji, melanggar HAM, dan sama sekali tidak berkeperimanusiaan itu.
“Sungguh kejam! Brutal! Kami turut berbelasungkawa atas wafatnya korban termasuk kabar adanya beberapa korban WNI disana. Presiden Jokowi harus panggil Dubes Selandia Baru, suruh jelaskan, minta otoritas Selandia Baru, hukum pelaku seberat-beratnya! Lawan terorisme!” seru Kadapi, mendampingi Ketua BPN Almisbat Hendrik Sirait.
Belasungkawa atas jatuhnya korban sipil juga datang dari Ketua Bravo 5 Lampung Dr H Andi Desfiandi SE MA. “Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Rajiun,” ucap Andi, Jum’at, mendampingi Ketum DPP Bravo-5 Jenderal Purn Fachrul Razi.
Meski belum terkonfirmasi utuh, kabarnya diantara korban penembakan adalah Lily, Ketua Persatuan Pelajar Islam Christchurch (PPIC). Sumber lain mengutip keterangan kurator Dio Pamola Chandra, yang menyebut rekannya, seniman Komunitas Seni Sakato Yogyakarta asal Pesisir Selatan, Sumatera Barat, alumnus ISI Yogyakarta 1997, Zulfirman Syah dan putra keduanya turut jadi korban dan sedang dalam penanganan tim medis Christchurch Public Hospital.
Mengatakan dari Dolok Sanggul, Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, di sela kunjungannya, Presiden Jokowi mengecam aksi kekerasan itu. “Indonesia sangat mengecam keras aksi kekerasan seperti ini. Saya juga menyampaikan duka yang mendalam kepada para korban yang ada dari aksi tersebut,” ujar Presiden dilansir Setkab, sembari mengimbau warga Indonesia di Selandia Baru untuk tetap waspada.
Di Jakarta, Wapres JK menengarai aksi teror ini suatu upaya yang sangat terorganisir, sangat direncanakan dengan baik. “Apalagi dia membawa kamera sendiri, live streaming,” ujar JK menjelaskan kepada para wartawan, mengacu pelaku penembakan, yang belakangan diketahui bernama Brenton Tarrant itu.
Wapres yang juga Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) itu berkisah, ia pernah 2 kali shalat di masjid di sana. “Selandia Baru negara yang aman. Pemerintah dan masyarakatnya tidak ada unsur-unsur diskriminatif di sana. Dan masjid ada di mana-mana, sekali lagi saya ingin menyatakan kesedihan dan bela sungkawa atas meninggalnya atas 40 orang,” kata JK. (red).