Diduga Dampak Pembangunan, Kelompok Budidaya Ikan Sangkuriang dan Petani Kebun Kian Terpuruk di Toapaya Bintan

0
0
Ratusan ekor ikan mati di pembibitan Sangkuriang, desa toapaya.

Bintan.prioritas.co.id – Hari ini, Ketua Kelompok Pembudidaya Ikan (POKDAKAN) Sangkuriang (PS), Cherry (54) kembali resah dengan situasi yang terjadi pada kolam ikannya. Setelah sebelumnya, Mengabarkan ada ratusan ikan miliknya yang mati secara serentak, Selasa (07/05/2024).

Hal tersebut disampaikannya kepada awak media via komunikasi sambungan telepon genggam tadi siang. Kilas balik kebelakang, Kolam budidayanya yang ada ikan khususnya berjenis Nila dan Lele tidak lagi berkembang biak seperti biasanya karena diduga dampak adanya pengerjaan pembangunan dari salah satu PT ternama.

Salah satu petani di desa toapaya selatan.

Sehingga, Disinyalir mempengaruhi kualitas sumber air area sekitaran kolamnya dekat kawasan Kecamatan Toapaya. Terlebih lagi, Sekarang intensitas curah hujan lagi meninggi semakin punya pengaruh terhadap kondisi aliran parit ataupun sungai disana.

” Kalau suasana hujan ya air menjadi keruh begitu, Kemarin ada dari pintu depan (Timbunan tanah untuk akses jalan ke lokasi PT/Pembangunan) ya air turun semua semakin parah, ” Ujar Cherry dalam menjawab konfirmasi secara panjang lebar di daerah Kabupaten Bintan.

Masih sambungnya di wilayah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) tepat pada pukul 14.14 Wib, Kondisi lumpur & Pasir campur semua dan petani punya parit sudah mau penuh sumbatan tanah. Namun, Belum ada tindaklanjutnya (Dari PT terhadap sumber air maupun aliran saluran pembuangan).

Di tempat terpisah yakni lingkungan RW 005, Ketua RT 018 Desa Toapaya Selatan, Taufik sementara ini belum dapat dijumpai guna menggali keterangan secara lengkap tentang dugaan polemik pihak PT kepada beberapa petani perkebunan termasuk PS. (Alek)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here