Tanjungpinang.prioritas.co.id – Seorang bocah usia 15 tahun diduga hilang akibat hanyut terbawa arus parit yang ada di wilayah Kelurahan Karang Rejo Kecamatan Tanjungpinang Timur, Jumat (5/1/2024) lalu sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, Senin (8/1/24).
Penemuan mayat laporan awal dari masyarakat dan di tindak lanjuti oleh Bhabinkamtibmas kelurahan. Pinang Kencana Aiptu Abdul Gafur A. Dengan kondisi tangan patah sebelah hingga putus dan hilang, saat ini belum diketahui penyebabnya.
Sebelumnya selama dua hari tim MPC Pemuda Pancasila kota Tanjungpinang juga ikut berpatisipasi mencari anak hilang yang diketahui anak hilang itu anak dari ketua Ranting PAC PP.
Korban laki laki bernama Rahmat Nur Hakim (15) diketahui sudah tidak berada di rumah, diduga korban terbawa arus parit dimana parit tersebut berdekatan dengan rumah korban.
Menurut pengakuan Yani ibu Rahmat Nur Hakim menyampaikan ciri ciri korban dengan memakai baju putih, celana abu-abu dan memiliki kebutuhan khusus autis.
Yani menjelaskan bahwa korban saat hujan tidak pernah keluar rumah, namun korban tanpa ada sebab ia semalam keluar dari rumah.
“Sudah dari jam 10:00 Wib pagi sampai sekarang belum juga pulang ke rumah, sehingga ayahnya mencari namun tidak jumpa akhirnya lapor ke RT setempat sekitar pukul 6 sore,” jelas Yani.
Masih kata Yani, biasanya korban bermain di lokasi tersebut bisa pulang sendiri, tapi kalau sudah jauh tidak pulang. Sudah 2 kali pergi namun diantar pulang sama tetangga.
“Kami takutnya main di parit sebab dia (Korban_red) ketika banjir tidak suka main air. Semalam pukul 09:00 Wib pagi di antar pulang dan pukul 10:00 wib pergi lagi sendiri,” ujarnya.
Sementara itu sampai saat ini pihak Basarnas Tanjungpinang sedang melakukan operasi SAR Gabungan untuk mencari korban yang diduga hanyut terbawa arus parit.
Slamet Riyadi Kansar Tanjungpinang mengungkapkan kronologi kejadian dimana tanggal 4 Januari 2024 korban sejak sore hari sudah tidak berada di rumah diduga terbawa arus parit akibat cuaca hujan disertai banjir.
“Kami menerima informasi dari lurah setempat adanya seorang anak diduga hanyut terbawa arus, untuk itu kami menurunkan tim Rescue 5 orang dari Basarnas Tanjungpinang untuk melakukan operasi SAR,” pungkasnya. (Dwi)