2 Periode Menjabat, Kepala Pekon Waykunyir Diduga Angkat Bendahara Tamatan SMP

0
106

Prioritas.co.id, Pringsewu – Peningkatan kualitas aparatur Pekon (Desa) sangat penting. Pasalnya, hal itu menjadi kunci sukses atau tidaknya pembangunan suatu Pekon di masa mendatang.

Tidak ada satu kebijakan pun yang bisa dijalankan dengan baik di Pekon jika kinerja aparaturnya buruk karena, kualitas aparatur Pekon tentu akan berdampak pada efektivitas tata kelola suatu kepemerintahan Pekon.

Masalah lainnya yang dihadapi, terkait peningkatan SDM aparatur Pekon (desa), yakni masih ada saja aparatur pekon yang tingkat pendidikannya di bawah rata-rata.

Terkait hal tersebut, Kepala Pekon Waykunyir Kecamatan Pagelaran Utara, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung, Suparman diduga, selama menjabat kepala Pekon Waykunyir, sudah mengangkat warga pekon setempat yang tak lain adiknya diduga tidak pernah mengenyam bangku pendidikan SMA ditunjuk dan dijadikan sebagai bendahara pekon setempat.

Berdasarkan keterangan dihimpun prioritas.co.id yang diperkuat oleh sumber yang tidak ingin disebutkan namanya, namun siap untuk mempertanggungjawabkan keterangan ini, serta dilansir dari informasi yang berasal dari keterangan beberapa warga dipekon setempat menyebutkan, bahwa,  ” Suparman selaku kepala Pekon Waykunyir, telah menunjuk Adiknya yaitu Herman yang pada saat itu lulusan SMP, bertahun-tahun  menjadi bendahara pekon waykunyir, “ujar Inisial SY (sumber)

Lanjutnya, untuk diketahui, hal tersebut sudah dilakukannya semenjak ia menjabat menjadi kepala Pekon way kunir hampir full dua periode, sementara untuk Herman sendiri baru-baru ini mengejar paket, “kata sumber lebih jelas.

Ditambahkannya sumber “selama ini kami tidak tahu bahwa tamatan SD, tamatan SMP, itu tidak bisa menjabat sebagai aparatur Pekon, itu kami ketahui setelah ada munculnya suatu permasalahan yang terkait dengan ijasah tamatan SMP SD yang tidak bisa menjabat aparatur Pekon di salah satu Pekon yang berada di kecamatan pagelaran Utara ini barulah kami mendapat pencerahan. Terkait hal tersebut, Seketika Kami merasa ada kejanggalan yang terjadi di pekon kami yang kami ketahui bahwa ada salah satu aparatur Pekon yang menjabat sebagai bendahara itu tamatan SMP, yang bernama Herman selaku adik kepala Pekon itu sendiri. Dengan adanya tindakan kepala pekon yang sudah melakukan hal yang mungkin melanggar aturan, walo Suparman adalah kepala Pekon kami, hal tersebut tetap harus patut dipersoalkan karena yang kami ketahui kepala Pekon kami beserta bendahara sudah banyak mengelola anggaran pemerintah yang tidak sedikit misalkan sebagai contoh dana desa (ADD) yang digelontorkan pemerintah pusat ke pekon Waykunyir, dan juga Anggaran Dana Pekon ( ADP). Sudah berapa banyak kerugian negara untuk menggaji Herman bendahara yang diduga tamatan SMP tersebut, kesemuanya ini harus menjadi perhatian serius bagi pemerintah untuk Menindaklanjuti persoalan ini. ” “Pungkas sumber.

Sementara kepala pekon waykunyir Suparman ketika akan dikonfirmasi terkait dugaan tersebut, terkesan menghindar dan memblokir nomor WhatsApp wartawan ini, ketika dihubungi nomor ponselnya tidak aktif hingga berita ini ditayangkan. ( Davit Segara)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here