prioritas.co.id.Malang – Dinas kebudayaan dan pariwisata kota Malang menyelenggarakan TAZOKRAF 2019, salah satunya agenda workshop teater, pembacaan puisi yang dibawakan Sam Bambang GW di taman singhasari kelurahan Merjosari, Kota Malang, minggu (17/03).
Sam Bambang GW membaca dua puisi karyanya sendiri yaitu, secuil catatan malang kotaku dan syair sembako, dengan begitu penuh ekspresif penghayatannya. Meski beriring derai hujan dia bisa menikmati panggung dengan pembacaan puisinya.
Sam Bambang GW, seolah kembali ke dunia kesenian yang pernah dia geluti. Dari panggung itu dia semakin melengkapi profilnya bukan sekedar seorang aktivis politik tetapi juga menjadi seorang penyair.
Dilain sesi Sam Bambang GW, kepada Prioritas.Co.id, (18/03/19), menjelaskan tentang dua puisinya,
Untuk secuil catatan malang kotaku sebuah catatan dia tentang kota Malang yang telah berubah begitu drastis sehingga ada karakter kesejarahan yang mulai terkikis, urainya.
Dalam puisi tersebut dia
menggambarkan tentang perempuan berkucing yang direlasikan dengan lokasi yang punya catatan sejarah kota Malang, yaitu, kayutangan dan semeru.
Sementara pada puisi syair sembako, dia lebih memotret fakta kekinian yang selalu terjadi dalam setiap event pemilu.
Dia menyampaikan dalam puisi itu ternyata, sembako bukan semata kebutuhan konsumtif masyarakat tetapi sembako telah menimbulkan banyak makna.(Samsul)