Prioritas.co.id, Lumajang- Mobil ambulance Sekecamatan Kunir Di Kembalikan 10 mobil ambulance desa terlihat berjajar di halaman kantor kecamatan akan tetapi aksi tersebut tidak berjalan lama, dalam aksinya dihadiri oleh Bupati Lumajang dan waka polres Lumajang, Polsek kunir, Koramil kunir, Plt DPMD Samsul dan dari satuan pamong praja dan dari semua kepala desa se kecamatan kunir untuk duduk bersama dalam penyelesaian permasalahan (06/07/2020).
Bupati Lumajang Thoriqul Haq dalam penyampaiannya “Mobil Ambulance Desa adalah alat transportasi yang memudahkan pelayanan desa bupati juga berharap keluhan dari kades bisa menemukan titik temu agar pelayanan pemerintah daerah dengan pemerintah desa sambung dalam hal pelayanan”. paparnya.
Menurut Iswantoro Selaku kepala desa Sukosari kecamatan kunir menyampaikan alasan kenapa ambulance desa di kembalikan di karenakan diduga tidak sesuai juknisnya.
“Masalah juknis seperti kalau keluar kota itu kan harus ada izin atau rekom dari kepala Puskesmas, iya kalau siang kita bisa mungkin masih bisa ya, kalau malam, kritis orangnya apakah kepala Puskesmas bisa melakukan sesuai aturan, kita benturan dengan warga kita melayani masyarakat, kita dengan aturan, iya kalau jabatan Camat dan yang lain bukan jabatan-jabatan politik tapi kalau kepala desa”. Imbuhnya
Menurut Rohim kepala desa karanglo kecamatan kunir dan juga selaku ketua Asosiasi Kepala Desa kecamatan mengingikan agar Masalah rekom mobil ambulance desa di bila ke luar kota tidak di persulit.
“Kami dari asosiasi kepala desa kecamatan kunir hanya menginginkan rekomendasi bila di bawah keluar kota tidak di persulit”. tegasnya
Sulastini kepala desa kabuaran juga menyampaikan “Kita teman teman kepala desa kecamatan kunir ini bahwa dengan ada rekomendasi kami belum bisa menerima karena ambulance desa itu tidak mengantar ke rs aja , kedua kami dari pihak pemerintah Desa sudah banyak bersyukur sekali karena pemerintah sudah menyediakan alat transportasi pelayanan kesehatan”. jelasnya
Lastini juga berharap dengan adanya kasus dugaan mobil di gunakan tidak sesuai fungsinya yang di lakukan oleh desa Sukorejo bupati Lumajang tidak serta-merta menyama ratakan semua kepala desa.
“Dengan adanya kasus yang di lakukan oleh desa Sukorejo saya mengharapkan agar tidak di gebah uya (di sama ratakan) dan semua di salahkan, kami menyadari jika kepala desa Sukorejo itu masih perlu bimbingan karena kades sukorejo masih baru dan besiknya dari guru TK”. Keluhnya
Bupati Lumajang juga berharap kepada dinas kesehatan kabupaten Lumajang agar tidak mempersulit rekomendasi ambulance jika di gunakan ke luar kota dan berharap agar ada mobil ambulance cadangan supaya pelayanan kepada masyarakat bisa maksimal. (Rhm)